Brahmana yang mendengarnya
juga merasa amat geram, segera mencabut pedangnya dan mengejar You Tuo-yi. Yang
Ariya yang melihat Brahmana membawa sebilah pedang mengejarnya dari kejauhan, segera
menyulap sebuah rumah, mengunci pintu rumah dan bersamadhi di dalamnya.
Brahmana yang melihat
Yang Ariya berada di dalam rumah, segera berteriak meminta You Tuo-yi membuka
pintu rumah. You Tuo-yi berkata : “Buang dulu pedang yang ada di tanganmu,
barulah saya bersedia membukakan pintu untukmu”.
Brahmana berpikir di
dalam hatinya : “Asalkan dia mau membuka pintu, dengan kepalan tangan saya juga
bisa membunuhnya”.
Dia segera membuang
pedangnya lalu berteriak lagi agar Yang Arya membuka pintu rumah.
Yang Ariya berkata lagi
: “Asalkan anda bersedia membuang kebencian dan niat jahat di hatimu, barulah
saya mau membukakan pintu untukmu”.
Saat itu Brahmana berpikir
: “Sramana ini adalah insan suci, dia bisa mengetahui niat jahat yang ada di
benakku”.
Maka itu Brahmana ini
merenungkan secara mendalam dan menyalahkan dirinya sendiri, memadamkan niat