Minggu, 24 Januari 2016

070


“Baiklah! Pergilah menyelesaikan urusanmu itu!”

Bhikkhu Xian Dao duduk bersila di bawah sebatang pohon, mengamati bahwa dunia ini adalah dukkha (penderitaan), sunyata (kekosongan) dan anicca (tidak kekal), sehingga kemudian mencapai tingkatan kesucian Arahat.

Terhadap kemelekatan akan kasih sayang, ketenaran, perasaan ingin dihormati, tiada yang tidak dilepaskannya, mencapai kebahagiaan pembebasan. Setelah mengucapkan gatha, Xian Dao memberitahu kelompok penjagal : “Insan bijak! Apa yang ingin Saya lakukan sudah selesai Kuwujudkan, sekarang kalian boleh melakukan sesuai dengan keinginan kalian!”.

Penjagal berkata : “Paduka! Setelah saya pulang nanti, apabila Raja Ding Ji bertanya : Apa pesan ayahandaku sebelum wafat? Apa yang harus kami sampaikan padanya?”

Kalian sampaikan saja gatha ini kepadanya :
“Anda melakukan banyak karma buruk,
membunuh ayah mendambakan tahta,
Saya berhasil mencapai Nirvana,
anda jatuh ke Neraka Avici”

Bhikkhu Xian Dao melanjutkan berkata : “Kalian boleh memberitahu Ding Ji bahwa dia telah melakukan dua butir dari Pancanantariya Karma (lima perbuatan