Selasa, 26 Januari 2016

090


Pada saat itu Yang Ariya Maha-katyayana yang sedang berada di Kota Shengyin melihat Langit menurunkan hujan tanah, mengetahui bahwa kekuatan karma ini tidak bisa diselamatkan; hanya bisa melihat tanah mengubur kota.

Sementara itu dayaka juga diterbangkan keluar dengan kemampuan gaibNya, setelah melewati beberapa kerajaan, akhirnya tiba di sebuah kerajaan kecil, bertepatan itu raja kerajaan tersebut mangkat dan tidak ada penerus tahta, penduduk negeri tersebut mengetahui tentang kemampuan gaib dan etika moral Yang Ariya sehingga memohon untuk mengangkat anak laki-laki ini menjadi raja. Yang Ariya menyetujui permohonan rakyat negeri tersebut.

Kemudian, Yang Ariya Mahakatyayana tiba di Kerajaan Sravasti, mendapat sambutan hangat para Bhikkhu lainnya, mereka bertanya : “Avuso (sahabat), bagaimana dengan perjalanan anda, apakah menyenangkan?”

Yang Ariya menjawab : “Ada suka dukanya”.

Para Bhikkhu tidak memahami perkataannya sehingga menanyakan alasannya.

Yang Ariya berkata : “Saya dapat menuju ke berbagai tempat untuk menyelamatkan para makhluk,