Senin, 25 Januari 2016

087


Raja Ding Ji berkata : “Beta telah melihat semuanya”.

Lagi-lagi pejabat penjilat menghasut : “Paduka! Ketahuilah bahwa di dunia ini tidak ada Arahat, apa yang dikatakan Sramana untuk mengakhiri tumimbal lahir, takkan ada lagi kelahiran berikutnya, merupakan kebohongan besar yang mengelabui manusia di dunia”.

Raja Ding Ji yang mendengar hasutan pejabat penjilat, mulai meragukan adanya Arahat, sejak itu membangkitkan pikiran sesat, bahkan menurunkan titah untuk melarang memberi persembahan kepada anggota Sangha.

Pada saat itu di dalam Kerajaan Shengyin, seluruh persembahan makanan untuk para anggota Sangha sudah terputus. Seluruh anggota Sangha jadi tidak memiliki makanan dan minuman, sehingga memilih meninggalkan Kerajaan Shengyin, hanya tersisa Yang Ariya Mahakatyayana dan Bhikkhuni Sela (dua Arahat besar) yang tinggal di luar Kota Shengyin.

Pada suatu pagi, Yang Ariya Mahakatyayana membawa patraNya, hendak memasuki Kota Shengyin untuk berpindapatra, tiba-tiba bertemu dengan Raja Ding Ji yang hendak pergi berburu.

Yang Ariya berpikir dalam hati : Jangan sampai Raja Ding Ji melihat diriKu, daripada menyebabkan beliau tidak gembira. Kemudian Yang Ariya menghindar dan