Selasa, 26 Januari 2016

099



Melihat kondisi ini, si pertapa juga menggunakan kemampuan gaib terbang dan pergi, selanjutnya tidak ada lagi praktisi yang berani menginjakkan kaki dan berpindapatra di dusun tersebut, maka itu penduduk di sana mulai berpikir : “Menyiram kotoran ke tubuh Yang Ariya bisa mendatangkan berkah, tetapi sekarang sudah tidak ada anggota Sangha lagi di dusun ini, ayahbunda juga boleh mewakilinya. Sehingga sejak itu mereka menuangkan kotoran ke tubuh ayahbunda”.

Saat itu di dusun itu ada dua orang sesepuh, melihat para penduduk dusun sudah bertindak di luar akal sehat, memperingatkan mereka : “Kalian menuangkan kotoran ke tubuh anggota Sangha dan ayahbunda, ini adalah tindakan yang melanggar ajaran bakti dan kebenaran, benih karma buruk ini kelak pasti mendatangkan penderitaan”.