Sabtu, 30 Januari 2016

133



Utusan pulang ke istana melapor pada putra mahkota : “Bhikkhu ini ketika memasuki dusun tampak begitu penuh tata krama, ketika kembali ke hutan, tata kramanya seratus kali lipat lebih berwibawa daripada ketika berada di dusun”.

Putra Mahkota Shi Li yang mendengar ucapan utusan tersebut, segera menuju ke hutan, melihat Yang Ariya Ma Sheng sedang memasuki samadhi. Putra mahkota berkata dalam hati : Tidak sepantasnya saya mengganggu samadhi Bhikkhu ini, menanti hingga Beliau keluar dari samadhiNya, barulah saya bernamaskara padaNya.

Setelah melewati siang hari, Yang Ariya Ma Sheng baru keluar dari samadhi, Shi Li-zi menuju ke hadapanNya, bernamaskara pada Yang Ariya lalu berkata : “Insan yang penuh kebajikan! Apakah Anda adalah seorang Guru atau siswa?”

Bhikkhu Ma Sheng menjawab : “Saya adalah siswa, bukan Guru”.

Shi Li-zi bertanya lagi : “Apakah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Guru dan siswa?”

Yang Ariya menjawab : “Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Guru dan siswa, bedanya adalah jauh sekali. Ketahuilah oh putra mahkota :