Sabtu, 23 Januari 2016

056


memanah ke arah Bhikkhu tersebut dan mengenaiNya. Bhikkhu yang telah mencapai Pratyeka Buddha ini, terhadap pemburu yang dungu (moha), malah timbul rasa belas kasih (karuna), segera melompat ke angkasa dan menampilkan beragam kemampuan gaib.

Setelah pemburu menyaksikan berbagai kemampuan gaib ini, menyesali dan membenci amarah diri sendiri, dia menengadah ke atas dan berkata : “Saya adalah orang dungu yang tidak mengenal insan suci dan bijak, mohon turunlah, terimalah pertobatan dariku”.

Pada saat itu Pratyeka Buddha demi mengasihani si pemburu, barulah turun menerima pertobatannya, kemudian racun yang ada di dalam tubuhNya bereaksi, akhirnya meninggal dunia.

Pemburu memperabukan jenazah Pratyeka Buddha, kemudian membangun stupa guna menyimpan relikNya, setelah melakukan berbagai persembahan, dia berikrar : “Semoga saya takkan karena dosa membunuh insan suci sehingga jatuh ke Neraka; semoga pada masa kelahiran mendatang, saya dapat bertemu dengan Maha Guru nan sempurna (Buddha), bahkan dapat secara langsung memberi persembahan padaNya”.

Buddha Sakyamuni melanjutkan membabarkan : “Para Bhikkhu! Pada masa kehidupan lampau si pemburu ini