Senin, 25 Januari 2016

088


beranjak pergi.

Raja Ding Ji yang setelah melihat dari kejauhan Yang Ariya menghindar dan pergi, lalu bertanya pada pejabat penjilat : “Mengapa Bhikkhu itu melihat Beta lalu segera menjauh?”

Pejabat penjilat menjawab : “Paduka! Bhikkhu itu berpikir dalam hatinya : Tidak boleh membiarkan orang yang membunuh ayahnya ini sempat mengotori tubuhku yang suci. Maka itu dia menghindari paduka dan pergi menjauhi”.

Raja Ding Ji yang mendengarnya langsung emosi, menyuruh setiap prajurit masing-masing mengambil segenggam tanah, melempari kepala Yang Ariya Maha-katyayana. Yang Ariya mengetahui pasukan prajurit hendak datang melemparinya dengan tanah, dengan kemampuan gaibNya menyulap sebuah gubuk, lalu bermeditasi di dalamnya. Pasukan prajurit melempariNya dengan tanah. Saat itu tanah berubah jadi gumpalan yang besar.

Pada saat itu Li Yi dan Chu Huan, dua pejabat tinggi yang merupakan pejabat setia Raja Xian Dao, menyaksikan bagaimana tindakan kurang ajar Raja Ding Ji pada Yang Ariya, membersihkan tanah di tubuh Yang Ariya, bahkan bertanya pada Yang Ariya : “Insan yang penuh kebajikan! Sekarang penduduk kota melakukan hal yang tidak bermanfaat